Profil Organisasi | Tulisan dan Makalah | Media | Berita | Hikmah | Isi Buku Tamu |
Info Kegiatan | Forum Tanya-jawab | Do'a | Galeri Foto | Link | Lihat Buku Tamu |
PARA PENCARI TUHAN*)
A.M.
Budak
"
Ketahuilah Kadar Dirimu" (Hikmah)
Jack Canfield lewat buku Chicken Soup-nya
telah menyentak banyak kalangan pencinta kehidupan.
Dengan kemampuannya
mengkonstrusikan banyak pengalaman orang dan kemudian mengumpulkan menjadi
satu kumpulan pengalaman
hidup dalam sebuah buku. Buku Chicken
Soup diminati oleh banyak orang
dan sempat beberapa
tema Chicken Soup-nya menjadi salah satu buku terlaris. Buku Jack Canfield
konon pada mulanya
ditolak oleh banyak penerbit, hingga akhirnya diterbitkan juga dan secara
menkajubkan melejit
di pasaran. Publik kita di Indonesia tidak ketinggalan turut menikmatinya.
Tidak kurang sebuah
penerbit besar di Indonesia sempat mengundang saya mengapresiasi bersama
popularitas
buku-buku chicken soup tersebut dan mencoba merancang sebuah model chicken soup
dengan tema
spiritualitas sehari-hari kaum muslim.
Kita juga di tahun 1980-an (dan hingga kini juga)
pernah terkagum-kagum melalui catatan harian
Ahmad Wahid, dengan
pergolakan pemikirannya menyentak dan
menyadarkan kita arti menuliskan
pikiran-pikiran kita
yang melayang-layang di ruang batin kita. Banyak lagi tulisan-tulisan
yang berkaitan
dengan pengalaman sehari-hari, kita sebut misalnya, catatan harian seorang
Dokter,
catatan harian para
perawat di rumah sakit, catatan-catatan kecil anak-anak Pinggir Kali.
Catatan kecil yang
bahkan dituliskan untuk kepentingan perenungan pribadi seperti karya Ahmad
Wahib
akhirnya banyak
menjadi bagian penting perjalanan aktifis muslim dalam bergelut mencari Tuhan
Yang Sejati. Kita
sangat memerlukan lebih banyak lagi publikasi-publikasi catatan harian para
pencari Tuhan yang
diuraikan secara sederhana tetapi memiliki bobot kedalaman. Dalam arti,
konstruksi
pengalaman yang lahir dari suatu kesadaran semesta, ada kekjujuran dalam
mengungkapkan,
walaupun mungkin
membuat banyak orang merasa terancam perasaan Ketuhanannya oleh karena pikiran-
pikiran Ketuhannya digugat.
Setiap kita,
pasti memiliki banyak pengalaman yang dapat kita kontruksikan untuk menilai
perjalanan
kemanusiaan kita, betapa tidak, kita sebenarnya, kata kaum eksistensialis,
adalah
makrokosmos, yang
melingkupi seluruh realitas diluar diri kita. Danah Zohar yang menulis buku
Spiritual
Intelligence bersama suaminya menguraikan secara panjang lebar pendapat
berbagai
pakar tentang otak
manusia, dan ia mengatakan dalam otak manusia, ada yang disebut "God
Spot"
atau Titik Tuhan,
sehingga ia sampai mengatakan bahwa selain IQ dan EQ juga ada SQ
(Spiritual
Quetiont).
Persoalannya
bagaimana kita sampai paada pikiran-pikiran Ketuhanan itu, kata Inayat Khan,
seorang sufi dari
India, adalah konsentrasi. Catatan harian mengarahkan manusia untuk konsentrasi
pada perkembangan
batinnya dalam sebuah ungkapan tertulis dan tertata melalui pengungkapan yang
jujur.
Dengan demikian,
catatan harian selain sebagai ruang katarsis atas berbagai persoalan kemanusiaan
juga penting dalam
mengarahkan konsentrasi kita agar fokus pada tingkat-tingkat perkembangan
kemanusiaan kita.
Bagaimana pendapat Anda,
Wallahu'alam
*) Untuk rubrik Bulletin Jejak Yayasan RausyanFikr, Edisi No.
04/Mei /TH.IV